May 15, 2019

5 Teknik dalam Proses Pencetakan Surat Kabar


               Dalam pencetakan suatu media cetak tidak hanya sekedar menambahkan tulisan pada sebuah kertas namun memiliki teknik-teknik tertentu. Dalam artikel ini akan dibahas beberapa teknik percetakan yang umum digunakan menurut Frank Jefkins. Pertama adalah Ofdset-lithography. Kata offset umumnya digunakan untuk merujuk proses pencetakan lithography. Hal itu berarti bahwa ada tiga silinder dengan fungsi yang berbeda dalam mesin offset – lith. Plat dilengkapkan mengelilingi silinder plat dengan citra cetak bentuk positif pertama, mencetak pada selimut silinder kedua sehingga citra cetak positif menjadi negative atau terbalik. Kemudian citra cetak kedua mencetak citra cetak negative pada kertas yang digunakan melalui silinder. Teknik selanjutnya adalah Flexografi atau cetak tinggi. Digunakan di Inggris guna untuk mencetak “delicate material’’ seperti foil untuk kemasan. Flexography dikembangkan di Amerika Serikat untuk priduksi surat kabar. Flexography merupakan proses web letterpress rotary, tetapi proses percetakan ini menggunakan plat karet yang fleksibel, dan solvent yang cepat kering atau tinta dengan basis air. Dengan menerapkan plat potopolimer yang telah diolah lagi dan tinta khusus.
            Berikutnya adalah Photogravure yang mempunyai keunggulan pada usia plat cetak atau sleeve. Mempunyai kualitas yang cukup bagus dan murah, biasanya digunakan untuk mencetak kertas jenis art paper, dalam versi yang lebih baik. Photogravure digunakan untuk mencetak prangko atau benda pos lainnya. Teknik selanjutnya ada Sablon atau cetak saring atau Screen Printing. Teknik cetak ini berasal dari negri cina, yang memanfaatkan layar (screen) atau tenunan (mesh) rambut manusia. Biasanya digunakan untuk mencetak kertas, papan, plastik, kaos, dll. Teknik yang terakhir adalah System Hard-Dot. Versi terbaru pencetakan photogravure, yang mengahsilkan cetakan yang sebanding kualitasnya dengan cetak offset-litho. Merupakan system silindergravure hard-dot kliscograph elektronik buatan Jerman. Sistem ini memiliki plat dengan permukaan bidang cetaknya berupa titik-titik yang berbentuk sesuai dengan desain yang menonjol keluar. Bentuk seperti ini berlainan dengan plat pada system pothogravure. System hard-dot memiliki area permukaan dengan ukuran yang bervariasi dengan terang atau gelapnya nada warna. Berbeda dengan system potogarvure yang memanfaatkan kotak-kotak sel cekung yang dapat menyimpan tinta sesuai dengan derajat gelap terangnya nada warna yang diinginkan.


No comments:

Post a Comment