Penerbitan Newsletter dipengaruhi oleh mesin ketik,
kecepatan, usaha mesin cetak dan kamera, dan kiriman pos. Dalam menyusun sebuah
Newsletter ada beberapa tahap yang harus kita lakukan. Ada 10 langkah yang harus kita lakukan dalam membuat newsletter yang baik. Pertama adalah mentukan Format Newsletter. Kita dapat memilih bentuk
dari newsletter yang akan kita buat, apakah akan kita cetak atau dalam bentuk
soft file? Newsletter yang baik tidak memiliki banyak halaman, minimal 4
halaman.Kita bisa mendesaign newsletter sesuai keinginan kita dan dibuat
semenarik mungkin. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam newsletter adalah
identritas perusahaan, tata letak konten newsletter. Kedua, selalu pikirkan publik sasaran. Dalam memasukkan informasi
di dalam newsletter kita harus memperhatikan sasaran yang akan kita tuju.
Newsletter harus menyesuaikan dengan masyarakat yang akan dituju, karena hal
ini akan mempengaruihi minat pembaca. Ketiga adalah menjaga keteraturan penerbitan. Newsletter merupakan media
yang diterbitkan secara berkala. Oleh karena itu kita harus tahu kemnampuan
kita sendiri, bila ingin membuat newsletter. Agar memudahkan dalam membuat
newsletter kita bisa bekerjasama dengan orang lain, serta kita berperan sebagai
editor.
Keempat adalah newsletter memiliki
beberapa bagian yaitu informasi singkat, lead berita, serta pesan yang ingin
disampaikan. Baru kemudian dikembangkan dengan memasukan tulisan feature,
kolom, editorial, kartun, berita organisasi dsb Sama halnya seperti membuat berita di dalam koran berita harus aktual dan
dapat dipercaya. Wawancara sangat diperlukan dalam pembuatan newsletter, supaya
informasi yang diberikan lebih kuat. Selanjutnya yang kelima, gunakan headline dalam setiap artikel dan captions
untuk setiap gambar. Penggunaan Headline dalam
setiap artikel newsletter sangat penting untuk menarik minat para pembaca.
Banyak pula newsletter yang berisikan gambar-gambar atau foto. Untuk memudahkan
pembaca dalam memahami, gambar atau foto tersebut harus diberi caption. Keenam adalah mempertimbangkan bagaimana newsletter akan dibaca sebelum mempertimbangkan penampilan. Dapat dikatakan tidak
efektif bila newsletter memiliki grafik yang berlebihan karena dapat mengganggu
isi dari newsletter. Isi berita harus singkat, padat, dan jelas. Walaupun
sederhana, yang penting dapat dipahami oleh pembaca. Selain itu,
newsletter yang dikirim lewat email juga akan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan versi hardcopy.
Berikutnya, memperhatikan Lead karena lead yang baik adalah lead yang kuat. Pembaca akan tertarik atau
tidak hanya dengan melihat Lead atau judul utama. Kita harus menempatkan berita
yang lebih penting seperti pesan dari editorial. Berita yang lebih spesifik
dapat diletakkan setelahnya. Lead yang baik harus memuat 5W+1H. Kedelapan, mempelajari perbedaan antara informasi sederhana dengan sebuah cerita. Informasi yang menarik
tentu akan dibicarakan oleh banyak orang. Menggunakan referensi dalam menulis
informasi akan membuat informasi tersebut lebih hidup. Berikutnya adalah memperhatikan narasumber. Sumber yang baik harus banyak dan dapat dipercaya. Informasi yang terdapat
dalam newsletter berasal dari orang-orang yang terpercaya dan ahli dalam
bidangnya sehingga bisa menciptakan newsletter yag baik dan memberikan dampak
positif kepada perusahaan. Langkah yang terakhir adalah selalu perhatikan respon pembaca. Kita harus mengamati
bagaimana reaksi atau hasil dari newsletter setelah di terbitkan. Kita harus
aktif berkomunikasi dengan pembaca agar kita tahu apa saja yang perlu di
perbaiki dalam pembuatan newsletter. Agar dapat membuat sebuah newsletter yang baik, maka kita harus memperhatikan langkah-langkah yang baru saja kita bahas.
Please check this out for more information
No comments:
Post a Comment