May 12, 2019

10 Tahap Menyusun Newsletter



Penerbitan Newsletter dipengaruhi oleh mesin ketik, kecepatan, usaha mesin cetak dan kamera, dan kiriman pos. Dalam menyusun sebuah Newsletter ada beberapa tahap yang harus kita lakukan. Ada 10 langkah yang harus kita lakukan dalam membuat newsletter yang baik. Pertama adalah mentukan Format Newsletter. Kita dapat memilih bentuk dari newsletter yang akan kita buat, apakah akan kita cetak atau dalam bentuk soft file? Newsletter yang baik tidak memiliki banyak halaman, minimal 4 halaman.Kita bisa mendesaign newsletter sesuai keinginan kita dan dibuat semenarik mungkin. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam newsletter adalah identritas perusahaan, tata letak konten newsletter. Kedua, selalu pikirkan publik sasaran. Dalam memasukkan informasi di dalam newsletter kita harus memperhatikan sasaran yang akan kita tuju. Newsletter harus menyesuaikan dengan masyarakat yang akan dituju, karena hal ini akan mempengaruihi minat pembaca. Ketiga adalah menjaga keteraturan penerbitan. Newsletter merupakan media yang diterbitkan secara berkala. Oleh karena itu kita harus tahu kemnampuan kita sendiri, bila ingin membuat newsletter. Agar memudahkan dalam membuat newsletter kita bisa bekerjasama dengan orang lain, serta kita berperan sebagai editor.
Keempat adalah newsletter memiliki beberapa bagian yaitu informasi singkat, lead berita, serta pesan yang ingin disampaikan. Baru kemudian dikembangkan dengan memasukan tulisan feature, kolom, editorial, kartun, berita organisasi dsb Sama halnya seperti membuat berita di dalam koran berita harus aktual dan dapat dipercaya. Wawancara sangat diperlukan dalam pembuatan newsletter, supaya informasi yang diberikan lebih kuat. Selanjutnya yang kelima, gunakan headline dalam setiap artikel dan captions untuk setiap gambar. Penggunaan Headline dalam setiap artikel newsletter sangat penting untuk menarik minat para pembaca. Banyak pula newsletter yang berisikan gambar-gambar atau foto. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami, gambar atau foto tersebut harus diberi caption. Keenam adalah mempertimbangkan bagaimana newsletter akan dibaca sebelum mempertimbangkan penampilan. Dapat dikatakan tidak efektif bila newsletter memiliki grafik yang berlebihan karena dapat mengganggu isi dari newsletter. Isi berita harus singkat, padat, dan jelas. Walaupun sederhana, yang penting dapat dipahami oleh pembaca. Selain itu, newsletter yang dikirim lewat email juga akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan versi hardcopy. 
Berikutnya, memperhatikan Lead karena lead yang baik adalah lead yang kuat. Pembaca akan tertarik atau tidak hanya dengan melihat Lead atau judul utama. Kita harus menempatkan berita yang lebih penting seperti pesan dari editorial. Berita yang lebih spesifik dapat diletakkan setelahnya. Lead yang baik harus memuat 5W+1H. Kedelapan, mempelajari perbedaan antara informasi sederhana dengan sebuah cerita. Informasi yang menarik tentu akan dibicarakan oleh banyak orang. Menggunakan referensi dalam menulis informasi akan membuat informasi tersebut lebih hidup. Berikutnya adalah memperhatikan narasumber. Sumber yang baik harus banyak dan dapat dipercaya. Informasi yang terdapat dalam newsletter berasal dari orang-orang yang terpercaya dan ahli dalam bidangnya sehingga bisa menciptakan newsletter yag baik dan memberikan dampak positif kepada perusahaan. Langkah yang terakhir adalah selalu perhatikan respon pembaca. Kita harus mengamati bagaimana reaksi atau hasil dari newsletter setelah di terbitkan. Kita harus aktif berkomunikasi dengan pembaca agar kita tahu apa saja yang perlu di perbaiki dalam pembuatan newsletter. Agar dapat membuat sebuah newsletter yang baik, maka kita harus memperhatikan langkah-langkah yang baru saja kita bahas.


Please check this out for more information

No comments:

Post a Comment